STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN


Mengajar tidak hanya sekedar menyampaikan pesan dari guru kepada anak didik. Dalam proses belajar mengajar hendaknya terjadi timbal balik antara guru dengan naak didik maupun sesama anak didik. Menurut J.J Hasibuan dan Maedjiono (2000 : 37), mengajar merupakan kegiatan yang kompleks yaitu penggunaan secara integratif sejumlah komponen yang terkandung dalam perbuatan guru itu untuk menyampaikan pesan pengajaran. Komponen-komponen utama antara lain adalah :
1.      Mengajar sebagai ilmu (teaching as a science)
2.      Mengajar sebagai teknologi (teaching as a technology)
3.      Mengajar sebagai seni (teaching as an art)
4.      Mengajar sebagai keterampilan (teaching as a skill)
Dalam setiap kegiatan mengajar, pada dasarnya meliputi 3 kegiatan yakni kegiatan sebelum pengajaran, kegiatan pelaksanaan pengajaran dan kegiatan sesudah pengajaran. Menurut Winarno Surachmad, metode mengajar dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok yaitu metode mengajar secara individual dan kelompok.
  1. Metode Ceramah
Sering disebut sebagai metode kuliah, komunikasi lisan dan ekspositori. Dengan metode ceramah, peranan guru sangat dominan, guru sebagai subyek penyampai informasi. Komunikasi yang terjadi hanya satu arah dimana alat komunikasi yang utama digunakan adalah berbicara. Penggunaan metode ceramah yang dilakukan secara terus menerus tanpa disertai alat bantu ataupun tanpa diselingi metode lain memberikan hasil yang kurang baik.
a.       Penggunaan metode ceramah
Metode ceramah cocok digunakan :
1.      Untuk menyampaikan fakta/kenyataan atau pendapat dimana tidak ada bahan bacaan yang menerangkan fakta tersebut
2.      Jumlah murid banyak sehingga metode yang lain kurang efisien
3.      Guru sebagai pembicara yang bersemangat untuk memotivasi siswa mengerjakan sesuatu pekerjaan
4.      Untuk menyimpulkan pokok-pokok penting yang dipelajari
5.      Untuk menyampaikan hal-hal atau pokok-pokok bahasan yang baru.
b.      Cara meningkatkan hasil dalam menggunakan metode ceramah
Cara yang dilakukan guru antara lain :
1.      Bahan pelajaran telah disiapkan tertulis atau tercetak
2.      Siswa disuruh menerangkan konsep dan pokok-pokok isi materi kepada kawan lainnya dengan bahasanya sendiri
3.      Bahan pelajaran dibagi-bagi menjadi bagian-bagian yang kecil
4.      Siswa disuruh menemukan pokok-pokok isi, permasalahan dan cara pemecahannya baik dilakukan secara individual maupun kelompok
c.       Kelebihan dan kelemahan metode ceramah
Kelebihan :
1.      Tepat untuk membangkitkan semangat, hasrat, minat dan antusiasme
2.      Tepat untuk menyajikan informasi atau materi baru
3.      Cara terbaik untuk menerangkan materi yang sukar
4.      Sangat efisien untuk kelas yang jumlah siswanya banyak
5.      Cara pengorganisasiannya mudah
Kelemahan :
1.      Interaksi cenderung bersifat gurus sentris,siswa menjadi pasif
2.      Kurang memberi kesempatan pada murid untuk mengemukakan pendapatnya
3.      Siswa dipaksa mengikuti jalan pikiran guru
4.      Terjadinya verbalisme
5.      Tidak dapat mengetahui secara pasti sejauh mana siswa memahami materi

sumber :: Strategi Belajar Mengajar, Haryanto dkk, FIP UNY 2003

0 komentar:

Posting Komentar

STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN


Mengajar tidak hanya sekedar menyampaikan pesan dari guru kepada anak didik. Dalam proses belajar mengajar hendaknya terjadi timbal balik antara guru dengan naak didik maupun sesama anak didik. Menurut J.J Hasibuan dan Maedjiono (2000 : 37), mengajar merupakan kegiatan yang kompleks yaitu penggunaan secara integratif sejumlah komponen yang terkandung dalam perbuatan guru itu untuk menyampaikan pesan pengajaran. Komponen-komponen utama antara lain adalah :
1.      Mengajar sebagai ilmu (teaching as a science)
2.      Mengajar sebagai teknologi (teaching as a technology)
3.      Mengajar sebagai seni (teaching as an art)
4.      Mengajar sebagai keterampilan (teaching as a skill)
Dalam setiap kegiatan mengajar, pada dasarnya meliputi 3 kegiatan yakni kegiatan sebelum pengajaran, kegiatan pelaksanaan pengajaran dan kegiatan sesudah pengajaran. Menurut Winarno Surachmad, metode mengajar dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok yaitu metode mengajar secara individual dan kelompok.
  1. Metode Ceramah
Sering disebut sebagai metode kuliah, komunikasi lisan dan ekspositori. Dengan metode ceramah, peranan guru sangat dominan, guru sebagai subyek penyampai informasi. Komunikasi yang terjadi hanya satu arah dimana alat komunikasi yang utama digunakan adalah berbicara. Penggunaan metode ceramah yang dilakukan secara terus menerus tanpa disertai alat bantu ataupun tanpa diselingi metode lain memberikan hasil yang kurang baik.
a.       Penggunaan metode ceramah
Metode ceramah cocok digunakan :
1.      Untuk menyampaikan fakta/kenyataan atau pendapat dimana tidak ada bahan bacaan yang menerangkan fakta tersebut
2.      Jumlah murid banyak sehingga metode yang lain kurang efisien
3.      Guru sebagai pembicara yang bersemangat untuk memotivasi siswa mengerjakan sesuatu pekerjaan
4.      Untuk menyimpulkan pokok-pokok penting yang dipelajari
5.      Untuk menyampaikan hal-hal atau pokok-pokok bahasan yang baru.
b.      Cara meningkatkan hasil dalam menggunakan metode ceramah
Cara yang dilakukan guru antara lain :
1.      Bahan pelajaran telah disiapkan tertulis atau tercetak
2.      Siswa disuruh menerangkan konsep dan pokok-pokok isi materi kepada kawan lainnya dengan bahasanya sendiri
3.      Bahan pelajaran dibagi-bagi menjadi bagian-bagian yang kecil
4.      Siswa disuruh menemukan pokok-pokok isi, permasalahan dan cara pemecahannya baik dilakukan secara individual maupun kelompok
c.       Kelebihan dan kelemahan metode ceramah
Kelebihan :
1.      Tepat untuk membangkitkan semangat, hasrat, minat dan antusiasme
2.      Tepat untuk menyajikan informasi atau materi baru
3.      Cara terbaik untuk menerangkan materi yang sukar
4.      Sangat efisien untuk kelas yang jumlah siswanya banyak
5.      Cara pengorganisasiannya mudah
Kelemahan :
1.      Interaksi cenderung bersifat gurus sentris,siswa menjadi pasif
2.      Kurang memberi kesempatan pada murid untuk mengemukakan pendapatnya
3.      Siswa dipaksa mengikuti jalan pikiran guru
4.      Terjadinya verbalisme
5.      Tidak dapat mengetahui secara pasti sejauh mana siswa memahami materi

sumber :: Strategi Belajar Mengajar, Haryanto dkk, FIP UNY 2003

0 komentar:

Posting Komentar